Burnout adalah suatu istilah yang digunakan untuk para pekerja yang stress, lelah fisik dan mental akibat pekerjaan. Hal ini dipicu dari berbagai hal, seperti: bos yang marah-marah terus, kolega yang menuntut lebih atas efektivitas dan efisiensi suatu perjanjian, tekanan pekerjaan diatas kemampuan dan sebab lainnya. Ini juga merupakan masalah multidimensi yang datang dari dalam maupun luar yang merupakan respons seseorang terhadap stress emosional dan interpersonal. Penyebabnya bukan hanya sebatas mental saja melainkan faktor lingkungan yang kompleksitasnya tinggi.
Burnout ini merupakan salah satu penyebab karyawan keluar dari perusahaan, untuk itu bagi pengusaha untuk dapat mempertahankan karyawan agar betah dan tetap ingin bekerja dibawah pimpinannya harus memahami karakter ataupun ciri apabila karyawan mulai merasakan burnout. Buatlah karyawan senyaman mungkin apabila bekerjasama dengan kita, karena sejatinya hubungan antara pengusaha dan karyawan merupakan simbiosis mutualisme, dimana keduanya saling membutuhkan. Pengusaha butuh karyawan untuk membantu pekerjaannya dan karyawan membutuhkan pekerjaan untuk dijadikan sumber pendapatannya.
Ciri umum bagi karyawan yang mulai merasakan burnout terlihat dari air muka yang menunjukkan kepanikan dan kelelahan saat mengerjakan tugas. Penyebab kelelahan itu ketika tuntutan pekerjaan yang berlebihan, kurangnya informasi serta dukungan yang memadai untuk melakukan pekerjaan dengan baik, pelatihan yang tidak benar dan/atau sumber daya memadai untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Penyebab lainnya adalah beban kerja yang berat. Kelebihan beban pekerjaan dalam melakukan jenis pekerjaan yang salah. Semua itu adalah pemicu stres yang menyebabkan karyawan mengalami burnout. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika seorang pekerja tidak punya akses dalam mengontrol sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif, atau saat mereka tidak punya cukup otoritas untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang paling efektif.
Burnout tidak hanya mempengaruhi kinerja karyawan, namun berdampak pada kinerja tim dan lingkungan kerja. Dampak buruknya adalah: berniat untuk resign, sering tidak masuk, produktivitas rendah, kerja menjadi tidak efektif, kepuasan kerja menurun, kurangnya komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi yang dampaknya akan mengganggu pekerjaan rekan kerja yang lain.
Pahami karyawanmu untuk kelanjutan usahamu!!!
Leave a Reply