Pandemi belum berakhir meski sinyal-sinyal transisi ke era endemi mulai terlihat. Meski begitu, konten produk dan jualan di media sosial masih menjadi peluang cuan.
“Banyak yang patah semangat karena sibuk bangun sosial media atau bangun bisnis di sosial media, padahal saat kita lakukan itu, kita tidak boleh terlena. Kalau kita punya produk dan jasa, kita harus tahu dulu produk kita apa ini? produk ini cocok enggak di masukan ke IG, Tiktok, Facebook atau produk kita cocoknya cuma di google,” ujar Founder Mindset Merdeka, Sunil Tolani dalam acara d’Mentor di detikcom, Kamis (24/3/2022).
Pria yang akrab disapa bro Niel katakan tujuan dari melihat produk atau informasi dari barang yang dijual, untuk menganalisa platform mana yang cocok untuk dijadikan marketing dan promo. Terlebih di era digital ada banyak e-Commerce.
Bro Niel menjelaskan masing-masing platform sosial media memiliki keunikan sendiri untuk jadi ruang bisnis. Setelah mengenali keunggulan jenis produk, sesuaikan platform untuk mendapat daya tarik dengan konsumen.
“Harus dibedakan, contohnya kalau di IG kontennya cocoknya soft selling, kalau di Tiktok lebih ke lucu-lucuan atau hard selling, kalau di Youtube lebih ke long stroytelling, kalau di FB lebih ke feature jadi apa sih kehebatan produknya, fitur yang dikuatin,kalau di FB kita ngomongin angle beda beda, kenapa ngomongin feature karena di situ komentar based on rekomendasi, karena platformnnya platform friendship,” paparnya
Menurut Bro Niel rahasia sukses jualan di media sosial, tergantung dari seberapa kuatnya orang lain merepost konten jualan atau produk ke media sosial miliknya atau orang lain.
Leave a Reply