Kamu pasti menyadari jika menjaga etika dengan orang lain mampu menciptakan hubungan dan relasi yang harmonis. Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendirian dan memerlukan jalinan hubungan yang baik dengan sesamanya. Tentunya, agar hubungan senantiasa terjaga, terdapat nilai yang terintegritas serta tata cara kehidupan dalam lingkungan masyarakat. 

Nilai dan tata cara untuk hidup bermasyarakat itulah yang disebut sebagai etika. Nah, etika ini harus dijunjung pada segala aspek kehidupan manusia. Jika tidak, tentu akan sering terjadi perselisihan tidak sehat yang dapat memperlambat proses kemajuan dan perkembangan. 

Hal tersebut juga berlaku saat kamu terjun ke dunia bisnis. Tanpa mengikuti etika berbisnis yang baik, kamu akan kesulitan untuk bisa mengembangkan usaha dan kehilangan peluang untuk meraih kesuksesan. Jadi, selayaknya hidup di masyarakat, kamu juga perlu memahami bagaimana etika yang baik dalam berbisnis dan mempraktikkannya dengan sepenuh hati. 

Apa Itu Etika Bisnis?

Business etiquette atau etika bisnis adalah cara menjalani bisnis yang meliputi segala aspek terkait dengan individu, masyarakat, dan perusahaan. Etika bisnis mempunyai peranan penting sebab dapat menciptakan norma, nilai, dan juga perilaku karyawan serta pimpinan dengan tujuan membangun hubungan yang sehat dan adil dengan relasi kerja, masyarakat, atau pemegang saham.

Etika bisnis juga dapat diartikan sebagai aturan tak tertulis perihal cara menjalankan sebuah bisnis dengan adil serta sesuai hukum yang dicanangkan oleh negara. Hal tersebut tidak bergantung pada status atau kedudukan suatu individu ataupun perusahaan yang ada di masyarakat.

Jadi, etika bisnis adalah standar dan juga pedoman bagi seluruh karyawan, termasuk juga manajemen dalam menjalankan pekerjaan setiap hari dengan berlandaskan kejujuran, transparansi, moral luhur, dan sikap profesionalisme. 

Prinsip Penting pada Etika Bisnis

Bertens menjelaskan bahwa etika bisnis perlu dilihat dari 3 sudut pandang. Yang pertama adalah sudut pandang ekonomi, yang berarti bisnis yang positif akan memberikan keuntungan tanpa memberikan kerugian pada orang lain. 

Selanjutnya adalah sudut pandang hukum, artinya bisnis tidak perlu melanggar aturan hukum berlaku maupun yang telah ditetapkan. Sudut pandang yang terakhir adalah moral, menjelaskan bahwa bisnis perlu menyesuaikan dengan standar atau ukuran moralitas.

Di sisi lain, terdapat 5 prinsip yang bisa dijadikan sebagai acuan atau pedoman perilaku dalam melakukan etika bisnis. Hal ini dijabarkan Sonny Keraf sebagai berikut: 

  1. KejujuranPrinsip ini menanamkan sikap jika sesuatu yang dipikirkan merupakan sesuatu yang dikatakan. Di sisi lain, sesuatu yang dikatakan menjadi sesuatu yang akan dikerjakan. Prinsip kejujuran ini menjunjung kepatuhan terhadap pelaksanaan komitmen dan perjanjian yang telah disepakati.
  2. OtonomiPrinsip ini berpegang teguh pada kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Artinya, seseorang yang mandiri merupakan orang yang bisa memutuskan serta melakukan tindakan dengan dasar kemampuan sendiri dan apa yang telah diyakini serta terbebas dari tekanan, hasutan, maupun ketergantungan. 
  3. Saling MenguntungkanPada prinsip ini memandatkan kesadaran bahwa dalam menjalani sebuah bisnis membutuhkan win-win solution. Dalam kata lain, semua tindakan dan keputusan bisnis harus diusahakan untuk mampu memberikan keuntungan terhadap semua pihak yang terkait. 
  4. KeadilanPrinsip keadilan menanamkan sikap untuk menganggap dan memperlakukan seluruh pihak secara adil tanpa membedakan apapun ataupun siapapun.
  5. Integritas MoralPrinsip ini merupakan prinsip teguh agar tak memberikan kerugian pada orang lain terkait segala tindakan dan keputusan bisnis yang ditempuh. Prinsip integritas moral juga berlandaskan pada kesadaran bahwa semua orang berhak untuk dihormati dengan cara yang sama secara harkat maupun martabatnya. 

Prinsip Umum Etika Bisnis

Pada praktik etika bisnis, terdapat 3 prinsip umum yang dapat memudahkan pebisnis dalam mengimplementasikannya. Ketiga prinsip umum etika bisnis tersebut adalah: 

  1. Saling Percaya Antara Satu sama LainSikap saling percaya antara satu dengan yang lain ini tentu mampu membantumu dalam mengimplementasikan etika bisnis dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat mematuhi perjanjian serta aturan yang telah disepakati bersama sebelumnya dengan lebih mudah dan tanpa menaruh rasa curiga. 
  2. Sikap Tanggung JawabPrinsip ini penting dalam beretika bisnis karena dapat menumbuhkan komitmen dan menghasilkan kemakmuran yang tak hanya terbatas pada pemilik saham, namun juga pada pemangku kebijakan dan lingkungan operasional perusahaan. 
  3. Menghargai LingkunganTak kalah pentingnya, prinsip menghargai lingkungan juga penting dipahami agar bisa mempraktikkan etika dalam bisnis dengan optimal. Semua pelaku bisnis harus bisa menjaga, memanfaatkan, dan mengelola sumber daya alam secara efisien. Dengan begitu, kelangsungan dan kelestarian alam juga lingkungan dapat bertahan lama. 

Manfaat Menerapkan Etika Bisnis

Menerapkan etika dalam bisnis ternyata juga mampu memberikan beragam manfaat terhadap perusahaan atau unit usaha. Beberapa manfaat yang bisa didapat saat menerapkan etika bisnis meliputi:

  • Manajemen yang Lebih EfektifManfaat pertama yang bisa didapatkan adalah aktivitas manajemen yang efektif. Hal ini disebabkan karena penerapan tersebut menciptakan kepatuhan pada aturan yang berlaku.
  • KepatuhanManfaat kedua yang tak kalah pentingnya dari implementasi etika dalam bisnis adalah peningkatan kepatuhan pada aturan yang berlaku di sebuah perusahaan.
  • Peningkatan ReputasiManfaat yang terakhir adalah meningkatkan reputasi perusahaan. Penyebabnya karena suasana integritas di sebuah perusahaan juga akan turut meningkat saat etika diterapkan secara optimal. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>