Sebagai seorang entrepreneur muda yang masih dalam tahap belajar, membuat kesalahan dalam pengelolaan usaha adalah salah satu hal yang mungkin terjadi. Namun, siapa pun pasti tak akan senang apabila kesalahan tersebut menyangkut masalah keuangan. Di bawah ini akan kita diskusikan beberapa kesalahan pengelolaan keuangan yang biasa dilakukan para entrepreneur muda untuk kita pelajari dan hindari.

Melakukan Over Investasi

Agar terkesan profesional, banyak para entrepreneur muda yang rela menghabiskan tabungan untuk berinvestasi, misalnya untuk menyewa kantor di tempat yang prestigious atau membeli peralatan dan perabotan mewah. Namun, menghabiskan terlalu banyak uang untuk pengeluaran yang tidak penting akan mengikis keuangan pribadi dengan cepat sebelum sempat memproduksi barang atau jasa untuk dijual. Gunakan setiap uang yang Anda miliki untuk menciptakan produk yang baik dan sesuaikan pengeluaran investasi dengan biaya seminimal mungkin agar tetap memiliki dana cadangan ketika usaha tidak berjalan sesuai keinginan.

Tidak Menggaji Diri Sendiri

Menjadi seorang entrepreneur muda yang sangat bersemangat ketika memiliki bisnis pribadi, kadang membuat Anda lupa untuk menyisihkan gaji bagi diri sendiri. Pemilik bisnis muda cenderung menanamkan semua sumber daya ke dalam bisnis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun untuk dirinya sendiri. Seperti karyawan yang lain, berikan gaji secukupnya untuk Anda sendiri. Dengan memberi gaji pada diri sendiri, berarti Anda ikut memastikan bahwa keuangan pribadi tetap sehat dan terpisah dari bisnis. Berikan gaji yang layak tanpa terlalu menguras keuangan perusahaan agar usaha tetap berjalan dengan baik.

Tidak Mempertimbangkan Kemungkinan Terburuk

Para entrepreneur muda yang baru memulai bisnis sering berpikir bahwa mereka sangat berpotensi dan tidak mungkin mengalami kegagalan. Akan tetapi, siapa pun bisa gagal, dan Anda perlu membuat rencana setelah memprediksi kemungkinan terburuk. Selalu buat sebuah rencana pengganti dan beberapa bentuk asuransi untuk mendukung bisnis ketika Anda tak mampu menjalankannya atau menghadapi masalah finansial di dalamnya. Dengan sebuah rencana yang baik, Anda sama halnya mempersiapkan bisnis untuk terus berkembang dengan risiko minimal.

Mencampur Aset Bisnis & Pribadi

Karena minimnya modal dan koneksi untuk berinvestasi, adakalanya membuat para entrepreneur muda melakukan pinjaman modal dengan jaminan aset pribadi. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan sepenuhnya. Menjadikan aset pribadi sebagai jaminan dengan tujuan meningkatkan bisnis, tidak akan baik bagi kondisi keuangan pribadi. Mengapa demikian? Bayangkan, ketika bisnis Anda menurun, para kreditor bisa saja mengejar aset pribadi untuk melunasi. Gunakan jaminan aset hanya dari bisnis Anda untuk melakukan pinjaman. Sehingga, ketika bisnis menurun, Anda tidak perlu kehilangan aset secara pribadi untuk melunasi pinjaman tersebut.

Menghabiskan kas perusahaan

Ketika berhasil melakukan penjualan yang hebat dalam dua atau tiga bulan, para entrepreneur muda biasanya akan menjadi terlalu percaya diri. Pengusaha yang belum berpengalaman kemudian akan mulai menghabiskan arus kas perusahaan tanpa banyak pertimbangan. Ambil contoh, ketika membutuhkan kendaraan operasional, mereka akan membeli mobil-mobil terbaik dengan harga mahal lalu menyadari bahwa pada beberapa bulan berikutnya ternyata tidak terjadi penjualan yang berarti. Untuk menghindari hal ini, cobalah pergunakan uang kas sebijaksana mungkin dan selalu sisihkan sebagian untuk cadangan keuangan usaha dan mengantisipasi naik turunnya keuangan perusahaan. Gunakan juga accounting program untuk membantu kamu mengelola kas perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>