Seperti Apa Laporan Keuangan Bisnis Travel Agent Itu?
Menurut Veny Jasmine (2017), laporan keuangan bisnis dari perusahaan travel memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan bisnis dagang biasa. Perbedaan ini terletak pada perlakuan persediaan dan pengakuan harga pokok penjualan tiket.
Dalam bisnis agen tiket ini, persediaan utamanya adalah tiket transportasi. Dimana tiket ini harganya berfluktuasi.
Sehingga, model bisnis jasa agen tiket diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang deposit kepada supplier. Jumlah deposit inilah yang identik dengan persediaan barang dalam jenis bisnis dagang konvensional.
Pengakuan persediaan tiket dan harga pokok penjualan lebih tepatnya menggunakan harga pasar. Karena itu agen tiket tidak bisa menghitung berapa nilai persediaan secara fisik pada saat tertentu.
Persediaan yang bisa dinilai pada tanggal neraca adalah jumlah deposit yang tersisa. Akun yang harus dimiliki dalam pencatatan akuntansi pada laporan keuangan travel agent adalah:
- Deposit ke Supplier
- Adanya deposit Ke Rekanan (Aset Lancar)
- Deposit Customer
- Utang Deposit Ke Rekanan (Kewajiban Lancar).
Transaksi Pada Laporan Keuangan Bisnis Travel
Agar dapat menyelesaikan laporan keuangan dengan waktu yang tinggal sedikit, maka Anda harus disiplin dan jangan membuang-buang waktu.
Siapkan semua informasi tentang data dan bukti untuk membuat laporan keuangan.
Karena seperti yang kita tahu, untuk membuat laporan keuangan memerlukan bukti transaksi sebagai dasarnya.
Setelah itu Anda dapat membuat daftar ceklis seperti jurnal dan buku besar dalam tahun tersebut, juga informasi-informasi lain seperti aset, utang, modal, faktur, dan lain sebagainya.
Semua data tersebut mengumpulkan dengan rapi untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan.
Ini juga merupakan salah satu tips cara membuat laporan keuangan akhir tahun dengan cepat nan akurat.
Sehingga ada beberapa perusahaan yang merasa kewalahan membuat laporan keuangan bisnis travel karena harus terpecah konsentrasinya.
Memeriksa kualitas inventaris perusahaan, khususnya yang telah terpakai, merupakan kegiatan akhir tahun yang sangat penting untuk pelaksanaan aktivitas perusahaan.
Dengan melakukan pemeriksanaan, Anda dapat mengetahui apakah ada peralatan atau perlengkapan perusahaan yang sudah menurun kualitasnya dan harus diganti.
Ingatlah untuk mencantumkan perbandingan pendapatan dan pengeluaran bulan ini dengan bulan sebelumnya agar dapat mengetahui dengan jelas kondisi finansial perusahaan.
Hasilnya dapat menjadi acuan Anda dalam membuat rencana finansial yang lebih baik. Anda dapat menyajikannya dalam bentuk grafik atau chart.
Transaksi Lain Pada Laporan Keuangan Bisnis Travel
Sedangkan untuk laporan laba rugi akun yang harus ada dalam pencatatan akuntansi adalah Penjualan Tiket dan Harga Pokok Penjualan Tiket.
Kemudian untuk akun lainnya dapat menyesuaikan dengan akun standar perusahaan dagang.
Transaksi pembelian ke supplier dalam jenis bisnis travel sama dengan transaksi penyetoran deposit kepada supplier atau bisa dibilang Down Payment atau DP.
Jadi jurnalnya dalam laporan keuangan bisnis travel adalah deposit ke supplier dilawankan dengan Kas/Bank.
Pada saat tertentu, Anda melakukan pemesanan kepada rekanan lain dikarenakan deposit tidak mencukupi.
Transaksi seperti ini biasanya tidak dilakukan secara tunai.
Sehingga pencatatannya adalah Deposit ke Rekanan pada kolom debit, sedangkan Utang Deposit Ke Rekanan pada kolom kredit.
Transaksi penjualan tiket, jurnalnya bisa dicatat seperti ini, Kas/Bank piutang pada kolom debet sedangkan Penjualan pada kolom kredit.
Saat terjadi penjualan, disitulah diketahui harga pokok penjualan dari tiket tersebut. Karena Harga pokok mengikuti rate harga yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Maka HPP bisa diakui saat terjadi penjualan, dengan pencatatan jurnal HPP tiket di kolom debit dan Deposit ke Supplier/Rekanan di kolom kredit.
Leave a Reply