Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan para entrepreneur di Indonesia semakin menanjak. Sudah cukup banyak orang yang Indonesia yang berkeinginan menjadi wirausahawan. Meski begitu jumlah entrepreneur di negeri ini masih termasuk sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang sudah mencapai 200 juta jiwa.
Karena itu semangat dan jiwa untuk berwirausaha terus berusaha ditumbuhkan terutama oleh mereka yang sudah sukses sebagai entrepreneur. Salah satunya caranya melalui buku. Hal itulah yang dilakukan Dr. Ir. Manerep Pasaribu yang membuat buku berjudul ‘From The Perspective of Strategic Management: Knowledge, Innovation and Entrepreneurship.
Acara tersebut diadakan oleh para alumnus Fakultas Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (USU) yang tergabung dalam wadah alumni dengan sebutan Ikatan Alumni Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (IKATM-USU). Dalam acara yang digelar di hotel JW Marriot, Jakarta, beberapa waktu lalu, menghadirkan para panelis yaitu Dr. Ir. Jonner Napitupulu (Akademisi USU), Ir. Bambang Eka Chayana (Presiden Direktur PT Pelindo I), dan Ir. Jamsaton Nababan (Development Director PT Pertamina EP Cepu).
Manerep menjelaskan, buku hasil karyanya ini akan bagus diimplementasikan, baik di kampus, perusahaan, maupun korporasi. “Buku ini, pertama untuk pengajaran kepada mahasiswanya. Kedua menciptakan entrepreneur agar bisa bangun negara, itu kuncinya,” ucap Manerep.
Dosen dan salah seorang Dewan Penasehat di CIS School of Innovation ini juga mengatakan, bukti kalau entrepreneur bisa membangun negara dibuktikan di beberapa negara yang maju perekonomiannya karena andil para entrepreneur. Dia mencontohkan, Amerika Serikat (AS) banyak memiliki entrepreneur yaitu sebesar 11 persen. Lalu disusul China 10 persen, Singapura 7 persen dan Malaysia 3 persen. Sedangkan Indonesia baru sekitar 1,65 persen.
Sementara menurut Bambang Eka Chayana, buku ini ibarat mantra yang harus dimiliki oleh korporasi atau perusahaan agar terus bertumbuh, bukan sekadar untuk tetap bertahan. “Di Pelindo I sendiri, tetap tumbuh dengan melakukan transformasi. Transformasi kalau ditinjau dari sisi teori sebenarnya mengadopsi tiga hal ini. Pertama knowledge management dan kedua inovasi yang di korporasi yang paling penting leadershipnya,” terang Bambang.
Leave a Reply