Persediaan merupakan aktiva lancar yang sangat penting bagi perusahaan. Bagaimana cara menghitung nilai persediaan akhir dengan menggunakan rumus? Simak penjelasan berikut dari blog Jurnal by Mekari.
Nilai persediaan sangat krusial dalam laporan keuangan karena terkait terutama dengan laporan laba rugi dan neraca.
Kesalahan dalam menilai persediaan akan menyebabkan kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca.
Kesalahan dalam menilai persediaan bisa mengakibatkan laporan audit menjadi tidak wajar, karena persediaan merupakan item yang bersifat material di dalam perusahaan.
Terkait dengan HPP, perhitungan laba rugi akan dipengaruhi oleh nilai persediaan (awal & akhir).
Karena HPP diperoleh dengan menambahkan ”persediaan awal + pembelian bersih”, kemudian dikurangi dengan ”persediaan akhir”.
Sistem yang Digunakan Dalam Menentukan Nilai Persediaan Akhir
Penentuan jumlah per item persediaan untuk menentukan jumlah barang yang masih dimiliki perusahaan pada saat tertentu (biasanya akhir tahun), ditentukan melalui stock opname yang dilakukan secara manual atau dengan aplikasi inventory barang.
Untuk dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode dan menetapkan biaya persediaan selama satu periode, sistem persediaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Sistem Periodik
Sistem ini dilakukan dengan cara perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Setiap jenis persediaan yang ada pada akhir periode, kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya.
Dalam sistem periodik, penentuan nilai persediaan pada akhir periode dapat menggunakan beberapa metode antara lain:
Metode rata-rata sederhana, metode rata-rata tertimbang, dan metode rata-rata bergerak. Yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang.
Metode rata-rata tertimbang yaitu menentukan harga beli barang dengan cara membagi jumlah harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan awal ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut.
Metode FIFO, yang mengakui barang yang lebih dulu masuk dianggap lebih dulu keluar (dijual), sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau yang masuk belakangan.
Jadi harga pokok barang yang keluar (dijual) dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai dengan jumlah pembeliannya.
Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir barang didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah unitnya.
Metode LIFO, dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau yang masuk lebih awal.
Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah unitnya, atau nilai persediaan barang didasarkan pada harga barang yang dibeli pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya.
b. Sistem Perpetual
Sistem ini sedikit lebih rumit di mana akan dilakukan pencatatan atas persediaan secara terus menerus mulai dari transaksi pembelian maupun penjualan.
Untuk di RS, system ini agak sulit diterapkan. Karena itu, pembahasan selanjutnya hanya menggunakan sistem periodik.
Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir
Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan HPP dan persediaan akhir di perusahaan jasa dengan sistem periodik dan metode rata-rata tertimbang.
- Lakukan identifikasi sekaligus mendata semua persediaan. Langkah ini cukup penting agar semua jenis persediaan dapat tercatat.
- Lakukan stock opname semua persediaan barang di seluruh unit. Dalam konteks penentuan HPP dan persediaan akhir terkait dengan laporan keuangan tahunan, stock opname harus dilakukan di akhir tahun (31 Desember).
- Menentukan harga beli rata-rata persediaan. Daftar pembelian selama 1 tahun untuk setiap jenis persediaan harus dikumpulkan untuk mendapatkan total jumlah pembelian per item dan harga beli. Hal ini dilakukan untuk menentukan harga beli rata-rata setiap jenis persediaan.
- Menghitung nilai persediaan akhir. Setelah harga beli rata-rata telah diperoleh selanjutnya kita dapat menghitung nilai persediaan akhir
- sebagai berikut.
Rumus menghitung nilai persediaan akhir adalah:
Persediaan per item akhir x harga beli rata-rata per item
- Untuk mendapat total nilai persediaan akhir, tinggal dijumlahkan semua nilai persediaan akhir per item.
- Menentukan HPP untuk persediaan yang terjual. Persediaan yang terjual biasa diperoleh dengan menambahkan persediaan awal dengan pembeliaan persediaan, kemudian dikurangi jumlah persediaan akhir. Hal ini dilakukan untuk siap item persediaan.
Leave a Reply