Globalisasi memiliki berbagai dampak bagi seluruh negara. Salah satu dampak secara ekonomi dari globalisasi bagi Indonesia yaitu adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Kerjasama MEA dan APEC ini bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik.
Persaingan bebas di Asia menuntut setiap negara termasuk Indonesia untuk aktif dalam mempersiapkan berbagai hal seperti mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berjiwa wirausaha untuk siap bersaing dengan negara lain.
Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintahan Presiden Republik Indonesia Bpk. Ir. Joko Widodo Memasuki periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin menetapkan program utamanya untuk melanjutkan program pembangunan di periode pertamanya, yakni “SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul, Indonesia Maju.
European Commission (2013) menyatakan bahwa mengembangkan kewirausahaan di sekolah berdampak positif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mengembangkan kewirausahaan pada masyarakat adalah investasi tertinggi bagi negara.
Berdasarkan penelitian European Commission (2013), siswa atau mahasiswa yang melakukan praktik pendidikan kewirausahaan 3-6 kali dalam sekolahnya memiliki kecenderungan jiwa kewirausahaan setelah lulus dibandingkan yang tidak melakukan praktik kewirausahaan.
Kewirausahaan dapat dibentuk melalui lingkungan keluarga, masyarakat, dan pendidikan atau sekolah. Salah satu pendidikan yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan SDM berkualitas yaitu perguruan tinggi.
Perguruan tinggi memiliki learning outcomes berupa lulusan atau SDM kompeten di bidangnya. Salah satu perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Banyak generasi muda di berbagai wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke bahkan dari Mianges sampai Rotendao melanjutkan studi pendidikan tinggi di Unsoed. Permasalahan bonus demografi akan bisa teratasi dengan peningkatan angka wirausaha.
Leave a Reply