Mengikuti jejak ayah untuk menjalankan usaha warisan keluarga merupakan impian utama bagi sebagian keluarga Amerika. Tak terkecuali President Signarama, A J Titus. Setiap bisnis tentu punya resep unik untuk sukses.
Sebagai presiden generasi ketiga untuk waralaba tersebut, Titus belajar segalanya tentang keberhasilan dalam berbisnis dari keluarganya.
“Itu karena pola pikir yang sama yang membangun lingkungan kerja keluarga yang kuat juga memberdayakan bisnis untuk mencapai lebih banyak hal bersama,” ujar Titus sebagaimana dikutip dari Entrepreneur, Selasa (18/6/2019).
Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, sekitar 90 persen bisnis di sana dimiliki atau dikendalikan keluarga. Dengan semua manfaat dari bisnis keluarga, mengapa tak banyak dari mereka yang unggul di industri tersebut?
Titus meyakini hal tersebut berkaiatan dengan memaksimalkan hubungan dengan keluarga. Ia pun membagikan lima kunci sukses yang telah diterapkan keluarganya turun-temurun dalam menjalankan bisnis:
1. Kenali keunggulan kepemilikan keluarga Salah satu manfaat paling menarik dalam bisnis milik keluarga adalah pengambilan keputusan yang cepat. Era transformasi digital berperan besar di sini. Keputusan yang lebih cepat harus dibuat apakah itu meningkatkan data, menutup celah dengan pelanggan, atau sesuatu yang lain.
Titus mengatakan, banyak penelitian untuk mendukung model bisnis yang berorientasi pada tindakan. Para peneliti McKinsey menemukan bahwa bisnis yang gesit juga punya nilai tinggi dalam hal kesehatan bisnis secara keseluruhan. Perusahaan yang gesit adalah mereka yang dapat berhasil menggabungkan kecepatan dan stabilitas tanpa mengorbankan kualitas.
“Bagi kami, keluarga kami secara inheren adalah tim yang ingin menyelesaikan sesuatu. Kami selalu menerima perubahan dan pertumbuhan sebagai hal mendasar bagi nilai-nilai inti kami,” kata Titus.
Dengan bisnis keluarga kata Titus, ada rasa komitmen dan akuntabilitas yang lebih besar. Generasi yang lebih muda diharapkan bekerja keras dalam menumbuhkan warisan yang mereka dapatkan.
2. Perlakukan anggota keluarga secara setara Jangan pilih kasih kepada anggota keluarga yanag lain hanya karena usianya yang terlalu muda atau pendidikannya berbeda dari yang lain. Bukan senioritas yang menang, tapi keterampilan dan kerja keras. Jangan membatasi kemampuan orang untuk membuat dampak positif hanya karena usia atau waktu dengan perusahaan.
3. Berdayakan generasi berikutnya Sudah menjadi sifat manusia untuk tahan terhadap perubahan. Butuh latihan untuk bisa mengenali perubahan dan mengevaluasi peluang beserta kekurangannya. Artinya, Anda harus membiarkan perubahan sambil mengingat asal-usul Anda, nilai-nilai inti Anda, dan prinsip-prinsip bisnis utama. Jika Anda tidak membiarkan perubahan, kemajuan tidak akan pernah terjadi.
4. Berinovasi Salah satu kunci keberlangsungan sebuah bisnis adalah terus menciptakan produk baru dan berinovasi. Bisa dalam inovasi pelayanaan maupun produk yang dikeluarkan. Butuh orang-orang yang berpikir kreatif untuk menawarkan perspektif baru tentang ide-ide baru. Dengan adanya inovasi, maka akan menumbuhkan dinamika bisnis yang cepat bergulir.
5. Bisnis adalah bisnis, keluarga adalah keluarga Pisahkan kepentingan keluarga dengan bisnis. Konflik selalu terjadi dalam bisnis. Tapi hal itu bukan alasan untuk menjadikannya masalah pribadi dan menyeretnya ke ranah keluarga. Jangan sampai hubungan keluarga renggang karena masalah bisnis yang belum selesai.
Leave a Reply