Kecintaan akan sesuatu tidak hanya sekadar hobi, tetapi dapat diwujudkan dalam membangun bisnis. Dalam pelaksanaannya, bisnis tak jarang turut melibatkan sinergi antara beberapa orang atau disebut rekan bisnis.
Menciptakan bisnis yang berkembang tentu didukung oleh beragam hal, salah satunya adalah memilih rekan bisnis yang sejalan. Hal ini erat kaitannya pula guna mencapai bisnis yang lebih berkembang di kemudian hari.
“Dalam konteks membangun bisnis atau pun proses komunikasi secara umum, kepribadian yang sama tidak wajib untuk dimiliki. Justru yang penting sekali untuk ada adalah keterampilan dalam berkonflik,” kata Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dalam ShopeePay Talk yang digelar daring, Selasa (19/10/2021).
Ia melanjutkan proses komunikasi, tempo kerja, kesabaran, keinginan individu, sampai sudut pandang dua orang bisa saja berbeda. Namun, rekan bisnis ini harus dalam mengelola keterampilan konflik, yakni kemampuan untuk menyadari keinginan, ego, dan batasan diri.
“Kemudian, berkolaborasi dan mencapai tujuan bersama-sama,” lanjut dr. Jiemi.
Dikatakan dr. Jiemi, sesama rekan bisnis juga perlu memiliki tujuan bersama yang disepakati di awal. Langkah tersebut sebagai pijakan seandainya mulai berkonflik.
“Kalau tidak punya common ground, biasanya ketika berkonflik, kita mencari siapa yang salah,” katanya.
“Biasanya ujungnya hanya dua, ‘saya kesal karena dia yang salah’ atau ‘saya kesal karena disalahkan’,” tambahnya.
Namun jika ketika kesamaan itu telah dimiliki, bukan lagi perkara mencari siapa yang salah. “Tapi (mencari) kesalahan apa yang terjadi, bagaimana memperbaiki sama-sama,” ungkap dr. Jiemi.
Ketika sudah berbekal kesamaan dan mencari solusi dari masalah yang terjadi, para rekan bisnis ini juga akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepribadian yang berbeda antara beberapa orang akan memiliki banyak nuansa dalam berbisnis.
“Lebih penting dari itu keterampilan dalam berkonflik dan kita punya common ground-nya,” lanjutnya.
Leave a Reply