Jenis dan Contoh Faktur yang Ada
Ada banyak jenis faktur yang dapat Anda kirimkan kepada pelanggan. Setiap jenis faktur memiliki tujuan tertentu.
Secara umum, berikut ini adalah enam jenis faktur dalam bidang akuntansi yang mungkin bisa menjadi referensi bisnis Anda:
Faktur ProForma
Faktur ProForma bukanlah suatu faktur yang berisi permintaan tagihan pembayaran secara penuh. Anda bisa menganggap jenis faktur ini seperti pra-faktur biasa.
Anda mengirim Faktur ProForma kepada pelanggan sebelum Anda menyelesaikan suatu produk atau jasa secara penuh.
Dan pada tahap akhir, Faktur ProForma akan ditukar dengan faktur biasa untuk keperluan penagihan barang atau jasa kepada pelanggan. Hal ini dimaksudkan untuk jenis produk atau jasa yang diberikan secara bertahap.
Faktur Interim
Jenis contoh faktur ini bisa dibilang serupa namun tidak sama dengan Faktur ProForma.
Faktur Interim biasa digunakan oleh perusahaan yang memberikan penawaran sebuah proyek besar kepada pelanggan atau klien. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh gambaran penggunaan Faktur Interim.
Semakin besar proyek, semakin banyak pula uang yang Anda butuhkan untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya operasi lainnya.
Faktur Interim membantu Anda mengelola arus kas perusahaan Anda untuk menyelesaikan proyek besar tersebut. Anda tidak harus menunggu hingga proyek benar-benar selesai sepenuhnya untuk menerima pembayaran.
Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan uang tagihan kepada klien dengan Faktur Interim untuk menutupi sebagian biaya-biaya yang dibutuhkan.
Jika Faktur ProForma bukan sebagai faktur penagihan, Faktur Interim bersifat sebaliknya. Faktur Interim dikirim kepada klien agar klien langsung membayar sesuai tahapan kebutuhan perusahaan untuk menyelesaikan proyek yang disepakati sebelumnya.
Faktur Akhir (Final Invoice)
Faktur ini merupakan lanjutan dari Faktur Interim. Sesuai dengan namanya, Anda mengirim Faktur Akhir setelah Anda menyelesaikan proyek.
Faktur Akhir menginformasikan kepada klien bahwa proyek telah selesai dikerjakan. Tidak seperti Faktur ProForma, faktur Akhir adalah permintaan untuk pelunasan pembayaran tahap akhir.
Tentunya pelunasan pembayaran tahap akhir harus disesuaikan dengan Faktur Interim yang sebelumnya sudah diberikan kepada klien.
Faktur Akhir Anda harus menyertakan daftar terperinci dari proyek yang Anda berikan. Hal tersebut seperti total biaya, tanggal jatuh tempo, dan metode pembayaran.
Contoh Faktur Lewat Jatuh Tempo (Past Due Invoice)
Terkadang, terdapat pelanggan yang tidak melunasi pembayaran atas produk atau jasa Anda pada tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati.
Ketika ini terjadi, Anda perlu mengirim Faktur Lewat Jatuh Tempo. Faktur Lewat Jatuh Tempo mengingatkan pelanggan bahwa tanggal jatuh tempo pelunasan pembayaran mereka telah berlalu.
Sertakan semua informasi dari faktur sebelumnya pada Faktur Lewat Jatuh Tempo. Juga, sertakan denda keterlambatan atau bunga yang harus dibayar oleh pelanggan karena terlambat melunasi pembayaran jatuh tempo.
Contoh Faktur Berulang
Gunakan Faktur Berulang untuk menagih pembayaran atas layanan yang diberikan secara kontinuitas kepada pelanggan Anda. Hal ini mirip dengan faktur yang Anda terima untuk pembayaran listrik atau internet.
Menggunakan sistem Faktur Berulang berfungsi efektif untuk bisnis yang memberikan pelayanan berbasis langganan. Dan, Anda dapat menggunakan Faktur Berulang jika pelanggan Anda merupakan member perusahaan atau bisnis Anda.
Leave a Reply