Pelaku usaha bidang perdagangan, umumnya pernah mengalami peningkatan intensitas kegiatan setiap harinya karena kuantitas penjualan mengalami peningkatan. Namun disaat yang sama, bisa jadi juga merasakan, “kok rasanya kenaikan omzet usaha tidak sebanding dengan peningkatan kesibukan yang terjadi ya?” Apalagi jika dibandingkan dengan keuntungan bersih yang didapatkan, “kok rasanya keuntungan atau laba bersih yang dirasakan sangat rendah ya?”.

Pertanyaan-pertanyaan di atas mengindikasikan bahwa harga jual yang ditetapkan belum tepat. Nah, sebelum kita membahas harga jual, setiap pelaku usaha sebaiknya memang perlu mengevaluasi harga pokok penjualan (HPP) usaha dagangnya. Memangnya apa itu HPP?

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total harga pokok barang dagang yang dijual dalam satu periode usaha tertentu (Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, 2013). Dengan demikian, HPP merupakan biaya untuk memperoleh (harga beli) barang-barang yang telah terjual beserta biaya lain yang berhubungan langsung dengan barang-barang yang terjual tersebut, seperti biaya distribusi atau pengangkutan. Mengetahui HPP sangat penting untuk mendapatkan gambaran mengenai kisaran laba kotor per unit barang dagangan kita.

Menghitung HPP bisa berbeda bagi usaha bidang perdagangan, manufaktur/industri, maupun jasa. Usaha perdagangan adalah usaha yang kegiatannya membeli barang/jasa untuk dijual kembali, tanpa melakukan perubahan bentuk atau tekstur apapun pada barang yang diperjualbelikan; bentuk pengolahan yang umumnya dilakukan pedagang adalah hanyalah sebatas pelabelan, pengemasan ulang, dan pengeceran (beli grosiran lalu dijual lagi secara eceran). Dengan demikian, jika seorang pelaku usaha membeli buah kedondong dalam jumlah besar (dalam kwintal atau truk), lalu menjualnya kembali secara kiloan, maka Ia seorang pedagang. Namun jika Ia mengolah buah kedondong tersebut menjadi jus, lalu jusnya yang dijual, maka Ia bukan lagi pedagang, melainkan pelaku usaha bidang industri.

Cukup banyak pelaku UKM yang menentukan harga jual tanpa tahu berapa sebenarnya HPP dari produk yang dijual, sehingga harga yang ditetapkan bisa jadi terlalu rendah dan keuntungan yang dinikmati terasa tidak sesuai dengan besarnya daya dan upaya yang dikerahkan. Selain itu, bisa jadi pula harga yang ditetapkan ternyata terlalu tinggi sehingga jumlah produk terjual sangat sedikit karena kalah bersaing di pasaran. Lantas, bagaimana menghitung HPP?

Adapun untuk bidang perdagangan, HPP mempunyai beberapa komponen penentu diantaranya sebagai berikut (investopedia.com):

  • Persediaan awal barang dagangan, adalah nilai persediaan barang dagangan yang tersedia pada awal periode. Saldo persediaan awal barang dagangan ini bisa dilihat dari saldo persediaan (stok) dalam neraca laporan keuangan di akhir periode pembukuan sebelumnya, atau di awal periode pembukuan berjalan. Jika pelaku usaha belum mencatat neraca, kita dapat memulai dengan mencatat stok-stok persediaan di awal periode pembukuan, lalu mengkalikannya dengan harga beli. Untuk itu, biasakanlah untuk selalu menyimpan bon-bon pembelian, karena ketika barang dagangan semakin banyak, kita tidak akan sanggup menghapal harga beli dari semua barang dagangan kita.
  • Persediaan akhir barang dagangan, adalah persediaan barang dagangan yang tersedia di akhir periode pembukuan berjalan. Saldo persediaan ini juga bisa diketahui melalui laporan neraca di akhir periode berjalan. Jika belum memiliki neraca, kita dapat melakukan pencatatan stok atau persediaan barang dagangan pada akhir periode, dan mengkalikannya dengan harga beli masing-masing barang.
  • Pembelian bersih, adalah seluruh pembelian barang dagang, baik pembelian secara tunai maupun pembelian secara kredit yang dilakukan, ditambah dengan biaya angkut pembelian, serta dikurangi dengan berbagai potongan atau diskon pembelian, dan retur pembelian yang terjadi pada satu periode pembukuan.

Anda dapat dengan mudah menghitung HPP usaha dagang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung Pembelian Bersih

2. Menghitung HPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>